FRANSISCA MARIA CLAUDIA TURNIP

UMPASA

Fransisca Maria Claudia Turnip

2411338014


Pengertian:
Umpasa adalah jenis pantun dalam kesusastraan suku Batak Toba. Umpasa biasanya digunakan dalam setiap upacara yang bernuansa adat, (menurut Siagian, 2016). Umpasa juga merupakan suatu bentuk ekspresi pikiran dan perasaan orang Batak Toba yang selalu muncul dalam berbagai peristiwa kehidupan masyarakat meliputi peristiwa suka atau duka dan peristiwa besar atau kecil.


Ciri-ciri umpasa yang terdiri dari dua baris yakni; baris pertama merupakan sampiran dan baris ke dua merupakan isi, bersajak a-a dan terdiri dari 8-12 suku kata. Ciri-ciri umpasa yang terdiri dari empat baris yakni baris pertama kedua merupakan sampiran dan baris ketiga dan empat merupakan isi dari umpasa.


Contoh

(1)

Sahat – sahat ni solu

Sahat ma tu bontean

Sahat ma hita mangolu

Sahat ma tu panggabean


Kayuhlah biduk

Kayuhlah ke labuhan

Kiranya kita hidup dirgahayu

Hingga mengecap kebahagiaan


(2)

Nunga tuung pangidoan

Hagolu dohot pangidoan


Ada usaha

Ada hasil


PUISI MODERN


SUARA YANG DIRINDUKAN


Di senja yang hening, terngiang suara itu

Suara yang dulu menyapa, penuh harap dan rindu

Suara yang pernah membuat hatiku bergetar

Suara yang kini hanya tinggal kenangan, samar


Di antara riuh rendah, aku masih mencari

Suara yang dulu menenangkan, di kala hati gundah

Suara yang pernah membisikkan kata cinta

Suara yang kini hanya tinggal bayangan, di dada


Rindu ini membuncah, tak terbendung lagi

Mencari hangatnya peluk, yang kini hanya mimpi

Suara itu, bagaikan melodi yang tak terlupakan

Melodi yang kini hanya tinggal kenangan, di hatiku terukir


Di setiap langkahku, aku masih mendengarnya

Suara yang dulu menyapa, di kala hati berbunga

Suara yang pernah membuatku merasa hidup

Suara yang kini hanya tinggal rindu, yang tak terobati.



RINDU RUMAH ITU


Di kota  istimewah, jiwa meringkuk

Di antara gedung-gedung menjulang tinggi

Rindu merayap, menggerogoti hati

Mencari pelukan hangat, di rumah yang jauh


Aroma tanah basah, terbawa angin

Menyapa ingatan, tentang halaman hijau

Suara jangkrik bernyanyi, di malam sepi

Menyentuh relung jiwa, yang merindukan mimpi


Di sini, hiruk pikuk tak henti

Di sana, ketenangan menyapa hati

Rindu rumah, bukan sekadar tempat

Tapi pelukan kasih, yang tak terganti


Di balik layar kaca, wajah-wajah terlukis

Mencari makna, di balik hiruk pikuk

Rindu rumah, meringkuk di dada

Mencari ketenangan, di pelukan masa.


CERPEN


MERANTAU SERTA TAHU ARTI MENGHARGAI 

Dahulu kala, di sebuah desa kecil yang terletak di tengah – tengah sawah yang subur, hiduplah seorang anak perempuan bernama Maria. Maria adalah anak terkecil dalam keluargan kecilnya. Dia memiliki seorang kakak perempuan bernama Lia. Keluarga kecilnya adalah keluarga yang sederhana, tetapi penuh dengan cinta dan kebersamaan. 

Suatu hari, Maria menerima pengumunan dari website kementrian pendidikan bahwa Maria telah diterima di Universitas impiannya dan tentunya harus pindah ke kota. Maria sangat senang mendapat kesempatan untuk kuliah di Universitas yang bagus serta di gemari banyak siswa siswi (orang), tetapi dia juga merasa sedih karena harus meninggalkan keluarga dan teman – temannya di desa. 

Maria memutuskan pergi merantau untuk kuliah. Dia mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya dan teman – temannya. Maria membawa barang – barangnya dan memulai perjalanan panjangnya ke kota.

Selama perjalanan, Maria mengalami banyak rintangan dan tantangan. Dia harus melewati hutan yang lebat, gunung yang curam, dan sungai yang deras. Maria juga bertemu dengan banyak orang yang baik hati dan membantunya dalam perjalanan. Maria belajar banyak hal selama perjalanan tersebut, seperti menghargai kebersamaan, menghargai keindahan alam, dam menghargai kebaikan orang lain. 

Selama perjalanan yang panjang dan tentunya melelahkan, Maria akhirnya tiba di kota. Dia sangat senang melihat gedung – gedung besar dan bangunan – bangunan tinggi di kota. Maria juga senang melihat banyak teman – temannya yang juga pergi merantau untuk kuliah. 

Maria memulai kehidupannya di kota dengan penuh semangat dan harapan. Dia belajar dengan giat dan mencapai prestasi – prestasi yang luar biasa di kampusnya. Maria juga mendapatkan banyak teman baru dan merasa sangat bahagia di kota.

Namun, Maria tidah pernah melupakan keluarganya dan teman – temannya di desa. Dia selalu mengingat mereka dengan mengirim pesan dan SMS kepada mereka.

Maria tahu bahwa dia telah membuat keputusan yang tepat dengan pergi merantau untuk kuliah. Dia belajar banyak hal selama perjalanan tersebut dan merasa bahagia dengan kehidupannya di kota. Maria juga tahu bahwa dia akan selalu menghargai keluarganya dan teman – temannya di desa.


Comments

Popular posts from this blog

YUDI RAHMAT SYAHPUTRA

M. FALIH I'TISHAM KHULUQI

KAISAR ANANDA GINTING